Jumat, 23 Mei 2008

ENGKAULAH OBATKU...

ENGKAULAH OBATKU…

waktu senantiasa berjalan, sakit itu pun masih kurasa

engkau…

engkaulah obat dari segala laraku

sesakit apapun yang aku rasakan akan sirna jika ada dirimu

nyeri itupun akan hilang seketika saat kau menyebut namaku

tarikan nafasku akan selalu ada jika kau senantiasa mengingatku sepanjang waktu… selama bumi masih berputar, selama masih terdengar tarikan nafasmu…

aku tidak akan menemukan obat semanjur dirimu

aku yakin takkan ada obat yang dapat menyembuhkanku selain engkau dan doa darimu

berjanjilah tuk selalu menjadi obat bagiku

by : jibrilia anastasya nauren (na)

memiliki - kehilangan

MEMILIKI – KEHILANGAN


Rasa kehilangan hanya akan ada jika kau pernah merasa memilikinya

Semua orang pasti pernah merasakannya

Tak terkecuali manusia ini…


Dia yang dulu pernah kumiliki

Saat dia datang, kubahagia…

Bak jiwa yang lama tak disirami oleh kebahagiaan


Saat dia pergi, kumerasa kehilangan

Mengalirlah air mata ini…

Jiwa itu layu

Tanah itu gersang kembali


Tak pernah kumengira dia ‘kan sirna

Tak pernah tersirat dia ‘kan pergi


Sampai detik ini aku merasa masih memilikinya

Walau sesungguhnya ku tlah kehilangan


By : Jibrilia Anastasya Nauren

WARNA DAN DESAIN

WARNA DAN DESAIN

Dalam desain, warna dapat menunjukkan gaya/style sebuah desain:

1.Warna etnik: warna yang berciri gaya etnik/tradisional, contohnya dominant warna hijau tua, coklat, dsb.

2. Warna pop art: warna yang menggunakan warna-warna cerah (khas pop art), seperti perpaduan warna merah, kuning, orang, dsb.

3. Warna op-art (psikodelik): warna yang menngunakan warna-warna yang memberikan efek khusus terhadap mata yang melihatnya( seperti kesan luas/sempit, tinggi-rendah, dsb.). Contoh komposisi warna tersebut adalah: warna merah-biru, merah-hijau, dsb.

4. Warna posmo (postmodern): warna yang menggunakan warna-warna soft yang mencirikan gaya postmodern. Contoh:perpaduan warna pastel.

Warna pada karya seni rupa memiliki

  • fungsi estetik, simbolik, ekspresi, ungkapan perasaan
  • Personal expression

Warna pada karya desain:

  • Fungsi praktis, estetik, simbolik
  • Personal taste

Spot color: tampilan sedikit warna diantara warna-warna hitam putih

Jika kamu ingin memberi kesan informatif: cukup dengan warna hitam putih, tetapi bila ingin memberikan kesan persuasif: sebaiknya berwarna, sebaiknya atraktif (produk-produk makanan, minuman, kecantikan, property, jasa pariwisata).

Contoh aplikasinya dalam media pembelajaran misalnya: kamu di suruh membuat bahan ajar cetak untuk anak SD, maka selain kamu menggunakan illustrasi yang berkesan kartun (lucu-lucu), kamu juga harus memperhatikan warnanya. Warna-warna untuk anak-anak berkesan ceria, full colour, tapi jangan sampai buat mata sakit yah…missal merah ditabrak ama biru…walah… tapi gunakan warna pop art atau pastel. Ataupun kamu disuruh membuat media pembelajaran tentang TIK, maka sesuaikan dengan warna yang berkesan futuristic yaitu perpaduan biru muda, biru tua, ungu, putih dan maroon. Namun pada akhirnya juga, disesuaikan dengan tujuan pembuatan media pembelajaran kamu.

Nah kan, setelah kamu mengetahui sedikit tentang psikologi warna seperti hal yang tercantum di atas, sebaiknya kini saatnya tinggal kamu terapkan dalam aplikasi sehari-hari. Sehingga nggak ada lagi tuh komplain dari teman-teman kamu, saat kamu membuat desain media pembelajaran.



WARNA DAN BUDAYA

WARNA DAN BUDAYA

SPANYOL DAN VENESIA : Kaum elite dikuasai warna biru dan hitam

CINA : Lambang dinasti di Cina berbeda-beda. Warna dinasti Sung: coklat, dinasti Ming: hijau, Ching: kuning. Kaisarnya memakai warna biru bila sedang memuja langit, kuning waktu menyembah tanah, dan tinta merah waktu menandatangani surat-surat perintah.Warna kuning dianggap warna suci.

Saat pertunjukan teater, orang suci ditampilkan dengan muka merah, orang jahat dengan warna putih, dan orang udik dengan warna hitam.

Putih dilambangkan sebagai warna duka cita .Warna merah digunakan saat perayaan pernikahan dan pengantin wanitanya mengenakan pakaian berwarna merah.

BARAT : Di Barat warna putih digunakan untuk mempelai wanita, ketika pernikahan, sama hal nya dengan suku sunda.

YUNANI : Phytagoras melambandkan patung-patung wanita berpita. Pita putih melambangkan kesucian, pita merah melambanagkan cinta dan pengorbanan, pita biru melambangkan social dan integritas. Pada cerita Odyssey, baju ungu kemerahan melambangkan pengembaraan Odysseus.Pada lakon Illias, warna merah merupakan lambing peperangan berdarah dalam cerita tersebut.

Mitologi yunani mengatakan, bahwa warna hijau melambangkan dewa Hermes(lambangnya biru), dan dewi Aphrodite(lambangnya kuning menjadi dewa Hermaphrodite(hijau).



SUNDA :Di sunda warna hijau identik dengan warna tokokh yang jahat dalam suatu cerita, salah satu contohnya adalh buta hejo (tokokh raksasa)

YOGYAKARTA : Di yogya, kuning dipakai sebagai warna paling kebesaran Sultan Yogyakarta.

MESIR: Pada zaman mesir kuno, mahkota putih menghiasi osaris. Pendetra-pendeta menguunakan jubah putih untuk menyembah deewa Jupiter.

Kuning dan emas melambangkan matahari, merah melambangkan pria, hijau lambing keabadian, ungu warna tanah, biru lambang akhirat dan keabadian. Biru dipakai oleh para pendeta, sebagai lambing kesucian dalam peradilan hokum. Osiris dilambangkan dengan warna hijau. Horus (anaknya) dilambangkan dengan warna putih. Set, dewa kejahatan berwarna hitam), Shu dewa yang emmisahkan langit dan bumi berwarna merah, dan Amen, dewa kehidupan berwarna biru.

ASIA : Di India, dewa brahmana dilambangkan dengan kuning, Siwa, dewa perusak dilambangkan dengan waermna hitam. Kuning merupakan lambang budha,

Arah mata angin di cina dilambangkan dengan:

Utara hitam, Selatan  merah, timur  hijau, barat putih.

Warna hijau abadi menunjukkan waktu, bangsa2 dilambangkan dengan dengan empat warna, merah (mesir), kuning (asia), putih (bangsa dari utara), hitam (negro).

INDONESIA: Warna bendera Indonesia berasal dari konsep, getah dan getih yang berwarna merah dan putih, yaitu zat cair yang mengalir dalm tubuh makhluk yang memberikan kehidupan. Lambang kehidupan yang menaglir terus menerus

Warna merah keunguan disukai oleh raja-raja di masa lampau.

Warna simbolik sifatnya dan tokoh pewayanangan kulit.

STAIRWAY to YOUR DREAM

STAIRWAY to YOUR DREAM

33 Langkah Mengubah Mimpimu Menjadi Kenyataan :

1. LOVE YOURSELF

2. hindari PERFEKSIONISME

3. berbahagialah siapapun dirimu

4. hadapi masalah (tanpa kasus)

5. SELF CONVIDENCE

6. lingkunganmu GURUMU

7. atasi BAD MOOD

8. belajar dari PENGALAMAN

9. SIRIK POSITIF emang ada?

10. BERGAULLAH dengan baik

11. BEDA PENDAPAT why not?

12. bersahabat dengan ORTU

13. BERPIKIR POSITIF pasti penting!

14. penuhi hidup dengan HUMOR

15. bangun MIMPIMU

16. mengubah HAMBATAN jadi PELUANG

17. kadang-kadang kamu butuh MENANGIS, kok!

18. yuk, BELAJAR dimana saja

19. BE A GOOD GIRL!!!!!

20. kamu harus mau menerima KRITIK

21. jangan MENYERAH

22. OPTIMIS, dong!

23. buat RENCANA

24. berhentilah MENUNDA

25. belajar dari KEGAGALAN

26. Make Your Life More BEAUTIFUL

27. atasi KESENDIRIAN

28. ayo dong BERKOMUNIKASI

29. hadapi rasaTAKUT

30. pentingnya KATA-KATA

31. GENGSI? Emang musim????

32. usir RASA BOSAN

33. STRES? Ngapain?????

SELAMAT MENCOBA!!!!!!!!!!!!

PSIKOLOGI WARNA

PSIKOLOGI WARNA

Secara umum, warna dikaitkan dengan pertimbangan makna psikologis

Merah: darah, marah, berani, seks, bahaya, kekuatan, kejantanan, kebahagiaan, cinta

Merah keunguan: mulia, agung, kaya, bangga (sombong), mengesankan.

Hitam: misteri, berwibawa, berkelas, konservatif, kegelapan, tegas, kukuh, formal, struktur yang kuat

Merah jingga: semangat, tenaga, kekuatan, pesat, hebat, gairah.

Kuning jingga: kebahagiaan, penghormatan, kegembiraan, optimisme, terbuka.

Putih: sporty, bersih, segar, mahal, positif, merangsang, cemerlang, ringan, sederhana, polos, jujur, murni, suci, lugu, spiritual, tenang.

Kelabu: maskulin, serius, tenang, sopan, sederhana, orang yang telah beumur, kepasifan, sabar, rendah hati, intelegensia, ragu-ragu, tidak dapat membedakan yang penting dan tidak penting. netral, penengah dalam peperangan.

Jingga: kecerahan, hangat, semangat muda, ekstrimis, menarik.

Kuning: ceria, hangat, semangat, cerah, kesenangan, kelincahan kemuliaan cinta, pengertian yang mendalam, lambang intelektual, bijaksana, pengecut, pengkhianatan.

Kuning hijau: persahabatan, muda, kehangatan, baru, gelisah, berseri.

Hijau muda: tumbuh, cemburu, kurang berpengalaman, iri hati, kaya, segar, istirahat, tenang.

Hijau biru: tenang, santai, diam, lembut, setia, kepercayaan.

Biru: melankolis, teknologi, sejuk, pasif, terhormat, tenang, damai, depresi, menahan diri, ikhlas, setia, konservatif, lembut, menahan diri. Goethe menyebutnya mempesona, spiritual, monoteis, kesepian, sedang memikirkan masa lalu dan masa akan datang. Warna perspektif yang menarik kita dalam kesendirian, dingin, membuat jarak, dan terpisah. Melambangkan kesucian dan harapan.

Ungu: kebesaran, sejuk, negative, mundur, tenggelam dan khidmat, berarti sukacita, kontemplatif, suci, lambang agama, murung, melankolis, pendiam, agung(mulia), aristokrasi, dan menyerah.

Cokelat: bersahabat, hangat, tenang, alami, kebersamaan, sentosa, rendah hati.

Hijau: emosi hampir mendekati pasif, lebih istirahat. Melambangakn perenungan, kepercayaan(agama), dan keabadian. Fungsi: kesegaran, mentah, muda, belum dewasa, pertumbuhan, kehidupan dan harapan, kelahiran kembali, dan kesuburan.

Pastel: lembut, feminim, romantis, inspirasi

Psikologi warna, warna memikat warna, mempengaruhi perilaku manusia.

Carl Jung: Perilaku ekstrovert pada manusia dan kaitannya dengan bentuk dan warna

Hubungan bentuk dan warna

  • Bentuk statis, stabil
  • Bentuk memberi arah
  • Bentuk dinamis, bergerak dengan warna
dan mungkin anda dapat mengetahui bagaimana karakter saya dengan melihat warna dari tulisan yg saya pakai.

Kekerasan Dalam Pacaran (KDP)

KEKERASAN DALAM PACARAN (KDP)



PACARAN


Pacaran mestinya menjadi proses pengenalan untuk melangkah ke tahap berikutnya, yaitu perkawinan. Namun, akibat perubahan zaman dan kebudayaan, kini pacaran tidak lagi menjadi proses mengenal pasangan lebih baik.


KEKERASAN DALAM PACARAN???


Ya! Kekerasan dalam pacaran memang ada. Namun, kebanyakan saat sedang jatuh cinta, kita menganggap bahwa pacar kita adalah segalanya dan membuat kita rela diperlakukan atau melakukan apapun demi si dia.


Apakah pacar anda cemburuan, selalu mendikte apa yang mesti dilakukan dan mengatur bagaimana seharusnya berpakaian, dengan siapa mesti berteman? Cemburu berlebihan, membentak, memaki, memukul, menampar, itu semua bukan bentuk rasa cinta, tetapi bentuk kekerasan.


Sadarkah anda bahwa dengan diperlakukan seperti itu anda sudah menjadi korban perilaku abusif dari pacar anda? Atau, kalau anda yang memperlakukan pacar demikian, sadarkah bahwa itu berarti andalah yang abusif?


Kadang-kadang kita tidak sadar telah berperilaku abusif terhadap pasangan kita. Atau sebaliknya, cinta membutakan mata kita sehingga tidak sadar bahwa kita telah diperlakukan semena-mena oleh sang pacar.


DEFINISI KDP


Apa sebenarnya kekerasan dalam pacaran itu? Kekerasan dalam pacaran (KDP) terjadi ketika seseorang yang sedang berpacaran merasa terpaksa menerima segala perilaku yang dilakukan pasangannya.


KDP merupakan salah satu bentuk dari kekerasan terhadap perempuan. Definisi kekerasan terhadap perempuan menurut Deklarasi Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan tahun 1994 pasal 1, adalah “ setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang berakibat atau mungkin berakibat kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual atau psikologis, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik yang terjadi di depan atau dalam kehidupan pribadi “.


BENTUK- BENTUK KEKERASAN :

  1. Kekerasan fisik

Memukul, menendang, menjambak rambut, mendorong sekuat tenaga, menonjok, mencekik, membakar bagian tubuh (menyudut dengan rokok), pemaksaan hubungan seks, dengan sengaja mengajak seseorang ke tempat yang membahayakan keselamatan. Ini biasanya dilakukan karena anda tidak mau menuruti kemauannya atau anda dianggap telah melakukan kesalahan. Di Indonesia banyak kasus kekerasan dalam pacaran yang awalnya berupa penganiayaan fisik, kemudian berakhir tragis dengan pembunuhan.


  1. Kekerasan seksual

Berupa pemaksaan hubungan seksual, pelecehan seksual (rabaan, ciuman, sentuhan) tanpa persetujuan. Perbuatan tanpa persetujuan atau pemaksaan itu biasanya disertai ancaman akan ditinggalkan, akan menyengsarakan atau ancaman kekerasan fisik.


  1. Kekerasan emosional

Bentuk kekerasan ini biasanya jarang disadari, karena memang wujudnya tidak terlihat. Namun sebenarnya, kekerasan ini justru akan menimbulkan perasaan tertekan, tidak bebas, dan tidak nyaman. Bentuk kekerasan non fisik in berupa pemberian julukan yang mengandung olok-olok, membuat seseorang menjadi bahan tertawaan, mengancam, cemburu yang berlebihan, membatasi pasangannya untuk melakukan kegiatan yang disukai, pemerasan, mengisolasi, larangan berteman, caci maki, larangan bersolek, larangan bersikap ramah pada orang lain dan sebagainya.


  1. Kekerasan ekonomi

Ketika seseorang dimanipulasi secara ekonomi oleh pasangannya.



HUKUM


Apakah hukum di Indonesia sudah mengatur masalah kekerasan dalam pacaran ?


Di Negara kita, produk hukum yang mengatur tentang masalah tersebut dapat dilihat di Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) No. 23 tahun 2002 (apabila KDP terjadi pada anak) dan pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Beberapa pasal yang ada di dalamnya :

  • Pasal 81-82 UUPA , mengenai kekerasan dan ancaman persetubuhan pada anak

  • Pasal 351-385 KUHP, mengenai kekerasan/penganiayaan fisik

  • Pasal 289-296 KUHP, mengenai pencabulan dan atau pelecehan seksual

  • Pasal 285 KUHP, mengenai pemerkosaan ( termasuk di dalamnya kekerasan atau ancaman kekerasan yang memaksa seorang perempuan bersetubuh dengan laki-laki di luar pernikahan dan tahu bahwa perempuan tersebut dapat dinikahinya).

  • Pasal 532-533 KUHP, mengenai kejahatan kesopanan

  • Pasal 286-288 KUHP, mengenai persetubuhan dengan anak di bawah umur.




PENELITIAN


Vita Midyarini, sarjana psikologi UII mengadakan riset tentang kekerasan dalam pacaran, dengan variabel bebas tipe cinta dan jenis kelamin.


Vita mengambil hipotesis hubungan KDP dengan enam tipe cinta manusia yang dikemukakan Lee. Yakni, eros (cinta romantic), mania (cinta memiliki), storge (cinta persahabatan), pragma (cinta pragmatic), agape (cinta altruistic), dan ludus (cinta main-main).


Subjek penelitiannya adalah 126 responden remaja yang berpacaran dan belum menikah. Usia responden 18-21 tahun. Responden adalah mahasiswa semester awal yang tersebar di enam universitas di Yogyakarta ( UII, UMY, UAJ, UST, UNPROK, UAD) dan sebagian kecil masih SMU.


HASIL :


  • Cukup mengejutkan, karena hampir semua responden pernah menjadi korban kekerasan. Di satu sisi, mereka juga menjadi pelaku kekerasan kepada pasangannya. Hasil riset tersebut juga mendapati, semua tipe cinta mempunyai potensi yang sama untuk terjadi KDP.

  • Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan, tidak ada perbedaan kekerasan dalam pacaran pada remaja perempuan dan laki-laki. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki peran sama sebagai pelaku kekerasan. Hal tersebut tentu mematahkan anggapan sebagian besar masyarakat bahwa mayoritas pelaku kekerasan adalah laki-laki.



DATA


  • Berdasarkan data Rifka Annisa Women Crisis Center selama 2004, kekerasan dalam pacaran (KDP) menempati peringkat kedua terbanyak di bawah kasus kekerasan dalam rumah tangga(KDRT) dengan 552 korban.


  • Catatan awal tahun 2004 yang dihimpun oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) memperlihatkan bahwa dari 5.934 kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi pada tahun 2003, sebanyak 46% (2.703) adalah kasus kekerasan dalam keluarga. Dengan perincian, 2.025 kasus (75%) adalah Kekerasan Terhadap Istri (KTI), 389 kasus (14%) adalah Kekerasan Terhadap Anak Perempuan (KTAP), 266 kasus (10%) adalah Kekerasan Dalam Pacaran (KDP), dan sisanya yaitu 23 kasus (1%) dengan bermacam kasus.


  • Data khusus kekerasan yang ditangani oleh Jaringan Relawan Independen (JaRI) periode April 2002-Juni 2007, yakni, dari 263 kasus kekerasan yang masuk ada 92% korban perempuan (sekitar 242 orang). Rincian kasusnya, terdapat 173 kasus kekerasan dalam rumah tanggga (KDRT) dan 34 kasus kekerasan terhadap perempuan (KTP), termasuk di dalamnya KDP.


  • Jakarta – BKKBN online : hasil survei yang dilakukan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) : “ Jangan bugil di depan kamera (JBDK) “ belum lama ini menunjukkkan bahwa satu dari lima remaja putri di Jakarta mengalami kekerasan seksual (dating violence) selama masa pacaran. (Kamis, 10 April 2008).